Jumat, 23 Januari 2009

Kegagalan = Langkah Sukses

Ketahuilah, bahwa setiap orang memiliki rasa takut, baik dia orang biasa, orang sukses, orang besar, prajurit maupun jenderal, rakyat maupun pejabat pemerintah. Yang membedakan hanyalah bagaimana mereka bereaksi saat rasa takut itu muncul. Seorang pemberani membiasakan dirinya melawan rasa takut dan tidak membiarkan rasa takut mengalahkan dirinya, sehingga muncul sifat keberanian sebagai pengganti rasa takut.

Sedangkan kegagalan merupakan langkah-langkah yang mendekatkan kita pada kesuksesan/ keberhasilan. Dari kegagalanlah kita tahu bahwa metode yang kita pakai salah, atau alat yang kita pakai kurang tepat, atau bahkan kemampuan kita yang masih kurang. Kesuksesan semakin dekat karena kita akan menggunakan metode lain, atau mengganti dengan alat yang lebih tepat atau membuat perencanaan yang lebih matang, atau kita perlu menambah kemampuan / skill kita atau langkah-langkah lain yang tentu berpeluang lebih besar untuk berhasil.

Yang membebani lankah awal menuju kesuksesan adalah rasa takut gagal. Semua orang merasakan ketakutan pada kegagalan. Hanya saja bagi seorang cerdas dan bercita-cita kuat, rasa takut gagal itu ia gunakan untuk berhati-hati dan mempersiapkan diri sebelum berusaha sekuat tenanga. Ia tahu perasaan takut gagal harus dikalahkan, karena orang tidak bisa sukses atau berhasil jika tidak bisa mengalahkan ketakutannya pada kegagalan.

Maka jika seseorang merasa takut gagal dan takluk oleh perasaan itu, jangan pernah bermimpi untuk menjadi orang sukses, jangan bermimpi untuk menjadi orang besar, dan janganlah bermimpi tentang hal-hal luar biasa yang bisa ia dapatkan dalam kehidupannya.

Hidup tidak selalu harus naik, adakalanya kita perlu turun. Seperti seorang pendaki gunung yang harus turun gunung dulu sebelum mendaki gunung yang lain.




Motivasi dari Orang Sukses

Sukses seringkali datang pada mereka yang berani bertindak,
Dan jarang menghampiri penakut yang tidak berani mengambil konsekuensi.
(Jawaharlal Nehru)

Baca selengkapnya...

Ujian Kehidupan : Masalah & Keadaan

Siapa Kita, bagaimana kualitas karakter atau pantas tidaknya kita meraih sukses adalah tergantung cara kita mengatasi / menghadapi ujian kehidupan, baik berupa masalah maupun keadaan. Ujian Kehidupan sering datang tiba-tiba tanpa kita duga sebelumnya, atau bahkan bukan karena kesalahan kita. Hal itu harus kita lalui sebelum mencapai kesuksesan / cita-cita yang diinginkan.

Satu hal penting yang harus selalu diingat, bahwa untuk sukses seseorang harus lulus dalam ujian kehidupan. Bagaimana bisa sukses kalau ia tidak mampu menghadapi masalah? Sukses artinya berhasil, yaitu berhasil mengatasi berbagai masalah yang datang dalam kehidupan. Bisa berupa masalah kebutuhan pokok ( makan, tempat tinggal, pakaian ), masalah kesehatan, masalah pendidikan dll.

Maka jangan panik atau bahkan emosional, ketika msalah tiba-tiba menghampiri kita. Percayalah, tidak semata-mata masalah datang, tanpa membawa sesuatu bagi kita. Bisa berupa pelajaran, hikmah atau bahkankesuksesan.

Yuk, coba lihat sekeliling kita, atau apa yang kita pakai. Baju hangat, selimut, kipas angin, ac, komputer dan banyak lagi. Bukankah itu merupakan hasil dari orang-orang yang sukses / berhasil mengatasi masalah? Contoh lain, ketika anak kita rewel atau nakal, kita belajar bagaimana mendidik anak yang baik, bagaimana memperlakukan anak dengan kasih sayang. Jika kita berhasil dan sedikit bernaluri bisnis, kita bisa membuka jasa penitipan anak misalnya. Contoh lain lagi, ketika seorang wanita terkena kanker payudara, ia tulis pengalamannya, perjuangannya saat menghadapi penyakit itu. Ia tularkan semangat hidup untuk orang lain. Ingat sukses tidak harus selalu bernilai uang. Sukses juga bisa bernilai sebuah senyuman.

Banyak sekali contoh-contoh penyelesaian masalah yang ada di sekeliling kita. Maka terima dan hadapilah masalah dengan tetap tenang, dan yakinlah bahwa kita mampu menghadapi masalah itu, bahwa masalah itu datang karena kita memiliki kekuatan pikiran untuk menyelesaikannya dengan baik.



Motivasi dari Orang Sukses


Orang-orang menjadi begitu luar biasa ketika mereka mulai berpikir bahwa mereka bisa melakukan sesuatu. Saat mereka percaya pada diri mereka sendiri, mereka telah memiliki rahasia kesuksesan yang pertama.
(Norman Vincent Peale)

Baca selengkapnya...

Jumat, 16 Januari 2009

Hobbi = Kerjaan

Ada sebuah pertanyaan menarik untuk dijawab :

Ketika kita terbebas dari segala urusan finansial, ketika semua kebutuhan pokok terpenuhi, ketika kita memiliki semua uang, waktu dan kita memiliki juga kebebasan memilih pekerjaan, maka pekerjaan apa yang akan kita pilih?

Pasti kita akan memilih pekerjaan yang paling kita sukai, pekerjaan yang benar-benar kita gandrungi sehingga kita dengan ikhlas bekerja sepenuh hati, pekerjaan yang membuat kita selalu bersemangat seakan tubuh kita disuntik oleh energi yang seakan tidak pernah habis, pekerjaan yang merupakan ekspresi diri kita yang selalu memunculkan ide-ide baru untuk berinovasi, pekerjaan yang begitu mempesona dan menarik perhatian kita sehingga membuat kita lupa waktu.

Tunggu! Mari kita lihat lagi jawaban dari pertanyaan itu.

Bukankah orang sukses itu orang yang menyukai pekerjaannya?

Bukankah orang sukses itu orang yang bekerja secara ikhlas dan sepenuh hati?

Bukankah orang sukses itu selalu bersemangat dalam bekerja?

Bukankah orang sukses itu selalu memiliki ide-ide baru untuk berinovasi?

Bukankah orang sukses itu selalu bekerja keras sampai lupa waktu?

Ya.
Maka dapat disimpulkan ; jika seseorang bekerja sebagai apa yang benar-benar ia sukai berarti ia sudah menapak di jalan kesuksesan.

Kita banyak melihat orang sukses bekerja lebih keras dan lebih lama seakan tidak kenal lelah. Kuncinya adalah bahwa dia benar-benar menyukai pekerjaannya dan sangat menikmatinya. Bisa jadi menurutnya, dia tidak sedang bekerja tapi dia sedang melakukan kesenangannya, dia sedang melakukan hobbi-nya.

Sudahkah kita bekerja menjadi apa yang benar-benar kita inginkan sehingga kita menikmati dan mencurahkan seluruh hati untuk hasil kerja yang sebaik-baiknya?

Motivasi dari Orang Sukses

Orang-orang menjadi begitu luar biasa ketika mereka mulai berpikir bahwa mereka bisa melakukan sesuatu. Saat mereka percaya pada diri mereka sendiri, mereka telah memiliki rahasia kesuksesan yang pertama.
(Norman Vincent Peale)

Baca selengkapnya...

Minggu, 11 Januari 2009

Ketika Seorang Anak Belajar Berjalan

Pernahkah terpikir oleh kita, untuk dapat berjalan seorang anak harus melewati latihan yang cukup berat dan memakan waktu berbulan-bulan. Sebelum dapat belajar berjalan seorang anak harus belajar berdiri terlebih dahulu. Padahal berdirinya seorang anak sebenarnya adalah sesuatu yang sulit, karena bertumpu pada dasar yang tidak luas, tidak lebih dari apa yang ditemukan telapak kaki kecilnya. Dan kaki kecilnya yang masih dalam tahap awal pertumbuhan itu harus kuat menjadi tumpuan tubuh yang lebih berat.

Hitunglah berapa kali anak itu terjatuh saat belajar berdiri. Sebanyak apa pun ia jatuh, sebanyak itu pula ia kembali mencoba lagi dan lagi. Luar biasa memang, ia tidak pernah putus asa. Apakah kita pernah mendengar seorang anak putus asa karena ia selalu terjatuh ketika sedang belajar berdiri?
Usaha keras selalu menemukan keberhasilan, dan anak itu pun mampu berdiri sendiri.

Setelah anak itu mampu berdiri, barulah ia belajar berjalan. Jika saat belajar beridiri ia belajar bertumpu pada dua kakinya, saat belajar berjalan ia belajar bertumpu pada saku kakinya saat kaki yang lain melangkah. Kemudian mengganti tumpuan dari kaki yang satu ke kaki yang lain waktu melangkah dengan tetap menjaga keseimbangan tubuhnya.

Kerapkali ia terjatuh, terpelanting, terpeleset atau terbentur sesuatu. Ajaibnya, ia seperti memiliki energi yang tidak habis-habis. Masih saja ia mencoba belajar berjalan tanpa rasa kapok, takut ataupun putus asa. Anak itu pun berhasil, ia mampu berjalan. Awalnya hanya beberapa langkah saja, semakin lama semakin kuat berjalan bahkan berjingkrak-jingkrak dan kemudian berlari.

Anak itu berhasil, karena ia memang menerapkan prinsip keberhasilan ( kesuksesan ); terus mencoba dan berusaha tanpa takut gagal ataupun putus asa. Prinsip kesuksesan itu pernah juga dimiliki oleh kita.

Seandainya kita terapkan lagi prinsip itu dalam kehidupan kita saat ini, tentu kesuksesan yang dicita-citakan akan terwujud. Karena setiap kita berusaha, kesuksesan mendekat satu langkah ke arah kita. Dan kalau usaha kita tingkatkan, niscaya kesuksesan akan berlari pada kita.

Motivasi dari Orang Sukses

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal,
tapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh.
(Confusius)

Baca selengkapnya...

Berbagi Kesempatan Bisnis

Zaman sekarang, siapa yang tidak mengenal internet ? Browsing, surfing, chating, e-mail, blogging sudah menjadi hal biasa dilakukan saat ini, bahkan oleh anak SD. Banyak hal bagus yang kita dapatkan dari internet, kemudahan memperoleh informasi dan memperbanyak teman misalnya.
Tapi tidak sedikit juga orang yang berinternet hanya membuang waktu dan isi saku, seperti saya dulu.

Belakangan ini, saya menemukan sebuah ebook yang sangat menarik.



Ebook ini berisi informasi berbagai bisnis online yang bisa kita aplikasikan langsung, mudah dan santai. Setelah membacanya, saya baru tahu begitu banyaknya bisnis online ( cara mendapat uang di internet ) yang bisa dilakukan oleh orang yang tidak begitu jago berinternet seperti saya.

Sekarang bagi saya, berinternet bukan lagi menjadi ajang menguras isi saku tapi mempertebal isi saku. ( Saya ingin menucapkan banyak terimakasih kepada rekan saya Haryo Prabowo yang telah membuat ebook luar biasa itu )

Ingat. Internet merupakan media informasi terbesar yang diakses oleh milyaran atau bahkan trilyunan orang di dunia setipa harinya. Apakah anda tidak melihat kesempatan besar di sana?

Ebook ini juga dilengkapi dengan :



Enaknya lagi, anda bisa konsultasi bisnis online, tidak dibiarkan bekerja sendiri.

Informasi selengkapnya “Klik di sini”


Motivasi dari Orang Sukses

Jangan takut mengambil satu langkah besar bila memang itu diperlukan.
Anda tak akan mampu melewati sebuah jurang dengan dua lompatan kecil.
(David Llyod George)

Baca selengkapnya...

Untuk Siapa Kesempatan itu ?

Kesempatan merupakan sebuah jembatan kesuksesan. Dengan kata lain, seseorang akan mendapatkan kesuksesan jika ia pandai melihat kesempatan dan memanfaatkannya dengan usaha nyata disertai kesungguhan.

Banyak orang bilang bahwa kesempatan hanya datang sekali. Pada kenyataanya kesempatan selalu datang pada orang yang berusaha. Sebagai contoh: Seorang mahasiswa rajim berusaha dengan belajar secara sungguh-sungguh karena ingin pandai. Untuk mahasiswa itu, ada beberapa kesempatan yang sangat mungkin akan datang padanya. Pertama, kesempatan mendapat beasiswa karena prestasinya. Kedua, kesempatan kerja lebih luas karena nilainya bagus.
Mahasiswa itu telah memanfaatkan kesempatan belajar di universitas ( tidak semua orang mendapat kesempatan itu ). Karena ia berusaha dan sungguh-sungguh, dia mendapat kesempatan lain. Bisa dikatakan, kesempatan bisa melahirkan kesempatan lain jika kita berusaha dengan sungguh-sungguh.

Tidak sedikit orang yang melihat sebuah kesempatan yang cocok untuknya, bahkan kesempatan itu datang di depan matanya, namun ia tidak bergerak sedikit pun, kalau pun bergerak hanya sedikit tanpa kesungguhan. Seolah-olah kakinya terbelenggu oleh perasaan malu, gengsi, perasaan tidak mampu sebelum mencoba, takut gagal dan perasaan lainnya yang membuatnya tidak mencoba berusaha. Ia hanya duduk diam saja sambil terus berharap kesuksesan besar akan turun dari langit khusus untuknya. ???

Kadang kita terlalu merasa nyaman dengan kondisi saat ini. Sehingga ketika kesempatan datang, tanpa kita sadari, kita sendirilah yang menghindari kesempatan itu. Parahnya, dengan menghindari kesempatan itu sama saja menghindari kesuksesan yang diimpikan.

Kesempatan itu datang untuk menantang keberanian. Kesempatan itu datang untuk orang yang berani berusaha, berani bersungguh-sungguh, berani sukses. Maka bukalah mata, kuatkan hati dan pikiran, jagalah kondisi badan anda agar selalu siap menyergap begitu kesempatan membentang di hadapan anda.

>
Motivasi dari Orang Sukses

Saya sudah mempelajari kehidupan pria-pria besar dan wanita-wanita terkenal, dan saya menemukan bahwa mereka yang mencapai puncak keberhasilan adalah mereka yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang ada di hadapan mereka dengan segenap tenaga, semangat dan kerja keras.>
(Harry S. Truman)

Baca selengkapnya...

Kesempatan

Seperti yang kita tahu, semua orang butuh makan, butuh minum, butuh pakaian, butuh tempat tinggal, butuh kesehatan, butuh pendidikan, butuh kenyamanan dan butuh fasilitas-fasilitas lainnya.

Jika kita mau membuka mata, atau sedikit bernaluri bisnis, semua itu adalah kesempatan. Selama ada kehidupan, kesempatan itu ada. Itu sebuah kepastian.Hanya saja seringkali kita tidak menyadari kehadirannya. Kalau tidak, kita merasa tidak siap ketika kesempatan yang kita harapkan itu datang.

Kta orang sekarang adalah jaman susah, krismon, atau resesi. Mari kita belajar tidak menyalahkan keadaan, belajarlah bagaimana kita menyikapi keadaan. Keadaan tidak akan pernah menghapus kesempatan, justru mungkin menambah kesempatan ( kesempatan bisnis ).

Ingat. Keadaan / masalah datang untuk menyatakan siapa diri kita, bagaimana kualitas karakter kita. Jangan biarkan masalah menyatakan bahwa kita adalah seorang penakut yang tidak berani mengambil satu pun kesempatan yang berserak dan bertebaran di sepanjang jalan dalam kehidupan ini.

Untuk siapa kesempatan itu kalau bukan untuk kita manfaatkan.


Motivasi Dari Orang Sukses

Hanya mereka yang berani gagal dapat meraih keberhasilan.
(Robert F. Kennedy)

Baca selengkapnya...

Siapakah Anda ?

Kadang kita bingung untuk menjawab pertanyaan itu. Ketika saya mencoba sedikit merenung ( tidak lupa bergaya spt patung “The Thinker” nya karya Rodin yang terkenal itu ;-) , rupanya kebingungan saya itu muncul karena saya kurang bersyukur, sehingga tanpa saya sadari saya tidak jujur pada diri saya sendiri.

Saya pun mencoba belajar jujur pada diri sendiri, tidak mudah memang ( mengambil napas dalam-dalam untuk menerima diri apa adanya ). Tapi dengan sedikit upaya itu, sedikit demi sedikit jawaban dari pertanyaan diatas pun muncul. Jawabannya cukup simpel, yaitu masalah.
Misalnya saya membeli sebuah barang seharga 3 ribu dengan selembar uang 5 ribuan. Tapi si penjual memberi kembalian dengan uang ribuan sebanyak 3 lembar. Uang itu sudah ditangan, dan saya tahu kembalian itu lebih seribu. Maka apa yang saya lakukan?
Jawaban dari pertanyaan ini merupakan juga jawaban dari pertanyaan di atas.

Jika saya memberikan kelebihan uang kembalian itu pada si penjual, berarti saya termasuk orang jujur. Tapi jika saya langsung memasukan uang ke saku sambil berlalu dan mendendangkan lagu, berarti saya bukanlah orang yang jujur.

Dengan mengetahui apa yang saya lakukan saat menghadapi masalah, saya mulai mengenal siapa diri saya.

Ada banyak masalah sepele setiap hari yang akan menjelaskan siapa diri kita sebenarnya. Inilah sebabnya kenapa saya bilang tidak mudah. Kita harus menerima apa adanya, jika ternyata sebagian besar masalah-masalah itu menyatakan bahwa kita termasuk orang yang kurang baik. Kemudian, apakah kita nyaman dengan hal itu?
Jika tidak, maka kata kuncinya adalah PERUBAHAN.

Siapakah kita ini? Biarkan masalah yang menjelaskannya. Dan apakah masalah-masalah yang kita hadapi menyatakan bahwa kita pantas jadi orang sukses? Kalau tidak maka kita harus belajar menghadapi masalah sebagaimana orang sukses menghadapi masalah.


Motivasi Dari Orang Sukses

Tidak ada rahasia menggapai sukses.
Kesuksesan itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras dan mau belajar dari kegagalan.
(General Colin Powell)

Baca selengkapnya...

Rabu, 07 Januari 2009

Kualitas Karakter

Kita sering mendengar orang tua berkata bahwa kehidupan adalah ujian. Maka keberhasilan kita dalam hidup ditentukan oleh lulus tidaknya kita dalam ujian kehidupan. Ujian kehidupan sering datang secara mendadak, tak terduga dan bisa muncul kapan saja dan bahkan bukan karena kesalahan kita sendiri. Bisa berupa kesulitan tak terduga, kekecewaan, hambatan, kegagalan dan krisis kehidupan. Di sinilah kita memperlihatkan kepada diri sendiri dan orang disekeliling kita siapa diri kita sebenarnya. Atau dengan kata lain, bagaimana kualitas karakter kita.

Jika seseorang bercita-cita meraih sukses besar, dia harus memiliki karakter hebat, kualitas karakter jauh diatas rata-rata. Kualitas karakter seseorang dapat dilihat dari kegigihannya. Kegigihan bagi karakter seseorang adalah seperti karbon bagi baja. Itu suatu yang mutlak yang berjalan beriringan dengan semua kesuksesan besar dalam hidup.

Kegigihan adalah terus maju mencapai tujuan walaupun menghadapi segala kesulitan, tidak mundur setapak pun di hadapan rintangan yang menghalangi dan berusaha sekuat mungkin untuk menaklukannya.

Kegigihan adalah rahasia kemenangan dalam hidup dan tanda bukti bagi orang-orang besar. Keberanian untuk gigih dalam menghadapi kemalangan dan kekecewaan adalah satu-satunya kualitas yang, lebih dari apapun, akan menjamin kesuksesan seseorang.

Aset terbesar orang sukses bisa jadi berupa kegigihan, sehingga ia mampu bertahan lebih lama dari siapa pun. Hal ini merupakan suatu bentukkepercayaan yang tinggi pada diri sendiri dan kemampuannya untuk sukses.

Motivasi dari Orang Sukses

Tidak ada yang dapat menggantikan kegigihan. Bakat tidak; tidak ada yang lebih umum daripada orang berbakat yang tidak berhasil. Kejeniusan tidak; orang jenius yang tidak memiliki apa-apa hampir merupakan hal umum. Pendidikan tidak; dunis penuh dengan orang berpendidikan yang terlantar. Kegigihan dan kesungguhan saja yang menentukan.
( Calvin Coolidge )

Baca selengkapnya...

Motivasi, Sukses dan Inspirasi > Kebiasaan Kita

Saat kita melipat kertas pertama kali, terasa sedikit penolakan, tetapi bila kita paksakan kertas itu berubah ke bentuk baru dan langsung dalam perubahan itu. Hal yang sama juga bisa terjadi pada urat syaraf kita. Tiap-tiap pikiran dan perbuatan memberi bekas dalam urat syaraf dan merubahnya dalam bentuk baru tertentu. Sehingga jika hendak berpikir atau berbuat kedua kalinya menjadi lebih mudah lebih mudah. Karena urat syaraf telah sedia dan terbentuk menurut perubahan itu. Seperti orang yang biasa meletakan tangan di dalam saku atau meletakan kaki diatas kaki satunya.

Begitulah sifat dari urat syaraf ; menerima perubahan. Setiap kita mengulangi pikiran atau perbuatan sangat berpengaruh pada urat syaraf. Semakin sering kita mengulangi suatu pikiran atau perbuatan maka semakin kuatlah perubahan pada urat syaraf dan semakin mudah pula dalam melakukan perbuatan itu. Misalnya orang yang biasa bangun pukul 04.00 pagi, tanpa perlu weker ia bisa bangun pada waktu itu, tidak ada kesulitan baginya.

Dan terbentuklah apa yang disebut ‘kebiasaan’. Dan yang sering tidak kita sadari, kebiasaan yang kita lakukan sangat berpengaruh pada keberhasilan hidup kita.Karena dibalik kebiasaan ada kekuatan yang membuat kita lebih mudah dan efisien dalam melakukan pekerjaan/ perbuatan tertentu.

Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahagia dan sengsaranya seseorang disebabkan oleh kebiasaannya. Jujur atau berkhianat karena kebiasaan, rajin atau malas karena kebiasaan, kuat atau lemah karena kebiasaan. Dan tidak sedikit orang yang terkena akibat dari kebiasaan yang membahayakan, ingin merubahnya atau menghindarinya. Pecandu narkoba misalnya.

Seperti yang kita ketahui bahwa kebiasaan terbentuk dari pikiran dan perbuatan yang berulang-ulang, terutama yang kita inginkan. Pikiran selalu lebih dulu daripada perbuatan. Dengan kata lain pikiran adalah dasar dari kebiasaan. Bila seseorang menghendaki suatu kebiasaan atau lenghindarinya ia harus memperhatikan pikirannya. Terkadang pikiran itu pertama-tama menolak, akan tetapi bila terus menerus datang kepada otak, akhirnya menerima dan kemudian melakukan sebuah perbuatan. Karena itulah maka kita sehaursnya lebih selektif memilih apa yang kita masukan ke dalam pikiran agar tidak terbentuk adat kebiasaan yang tidak dikehendaki.

Namun apabila sudah terlanjur memiliki kebiasaan yang ingin dirubah, seseorang hendaknya mulai membiasakan melakukan kebalikan dari kebiasaan tersebut. Para ahli mengatakan bahwa sebaik-baiknya jalan untuk menghindari/merubah kebiasaan buruk adalah meninggalkannya sekaligus, sehingga ia terasa sakit dan menderita kesusahan dalam batas waktu tertentu, kemudian hilanglah kesusahan itu dan ia terbebas dari perhambaan dan perbudakan oleh kebiasaan buruknya.


Mutiara Kata

Bahwasaanya sabar itu adalah pada desakan yang pertama
( Nabi Muhammad SAW )

Baca selengkapnya...

Senin, 05 Januari 2009

Motivasi, Sukses dan Inspirasi > Perang Besar tanpa Akhir

Ada sebuah kerajaan yang selalu diperebutkan sepanjang waktu. Sejak manusia diciptakan, perang memperebutkan kerajaan itu pun dimulai. Nama kerajaan itu adalah Kerajaan Hati.

Ada dua tokoh utama di balik peperangan ini, yaitu akal dan nafsu. Mereka berdua sangat berpengaruh, bahkan diakui oleh seluruh pejabat dan rakyat kerajaan itu. Mereka sama-sma kuat, mereka silih berganti memenangkan perang itu. Namun dalam satu waktu hanya ada satu tokoh saja yang lebih kuat. Walaupun begitu mereka tidak mampu membunuh salah satunya, karena sebetulnya mereka saling membutuhkan satu sama lain. Mereka hanya bisa melemahkan dan memperbudak salah satunya.

Ketika nafsu menang, akal akan diperbudak. Akal hanya dijadikan alat untuk memikirkan segala cara demi memenuhi segala keinginan nafsu. Akal dipaksa untuk bekerja keras, dia tidak pernah istirahat bahkan dalam waktu tidurnya. Karena begitu satu keinginan nafsu terpenuhi, keinginan nafsu yang lain segera muncul. Dengan begitu, akal menjadi sakit dan lemah. Tinggal nafsu tertawa keras sambil berkata “Kerajaan ini milikku!”
Walaupun begitu nafsu tidak pernah menemukan kata puas.

Ketika akal menang, nafsu dijadikannya sahabat. Dengan diplomasi akal, nafsu dapat dikendalikan. Akal menggunakan nafsu sebagai penggerak kehidupan, tentu kehidupan yang sesuai dengan aturan akal sehat. Akal pun tersenyum bijaksana sambil berkata, “Kerajaan ini milik kita!”
Namun, pada orang awam hal ini jarang terjadi, kalaupun terjadi biasanya tidak lama.

Perang ini tidak pernah berakhir. Ada sebuah catatan penting dari perang ini: memang akal dan nafsu silih berganti menjadi pemenang, tapi semakin sering menang dia juga akan semakin kuat. Maka munculah kebiasaan yang nantinya akan menjadi karakter. Sehingga konon, perang ini telah banyak menghasilkan orang jahat. Itu memang kabar buruk, kabar baiknya adalah: perang ini pun menghasilkan orang bijak, juga orang sukses.



Motivasi Dari Orang Sukses

Urusan kita dalam kehidupan bukanlah untuk melampaui orang lain, tetapi untuk melampaui diri sendiri, untuk memecahkan rekor kita sendiri dan untuk melampaui hari kemarin dengan hari ini.
(Stuart B. Johnson)

Baca selengkapnya...

Motivasi, Sukses dan Inspirasi > Kerajaan Hati

Di dalam dada manusia, di sebelah kiri, ada segumpal daging panjang-bulat yang disebut hati, itulah hati jasmani. Hati semacam ini ada juga pada binatang, bahkan ada pada orang mati.

Di dalam hati jasmani ini, bersemayam hati rohani yang merupakan hakikat manusia, yang dapat memahami, berilmu dan mengenal Tuhan. Hati inilah yang menjadi sasaran kitab suci ( perintah dan larangan Tuhan ), yang ditegur, dicela, disiksa dan dituntut pertanggung jawaban tentang amal perbuatannya.

Menurut Imam Ghazali, hati rohani berasal dari alam malaikat.Ia diturunkan ke dunia untuk mengemban misi dari Tuhan; yang tertuang dalam kitab suci. Untuk melaksanakan misinya itu, ia dikaruniai jasad/tubuh. Meski wujudnya berbeda/terpisah, ia disatukan dengan tubuh melalui hati jasmani. Hubungan dua jenis hati itu seperti raja dan singgasananya.

Sebagai raja, hati rohani memiliki pelayan dan pembantu atau disebut juga pasukan. Pasukan-pasukan hati ini ada 2 macam, yang nampak oleh mata kepala dan yang tidak nampak atau disebut pasukan batin.


Pasukan hati yang nampak oleh mata kepala adalah: tangan, kaki, mata, telinga, lisan dan seluruh anggota tubuh baik yang diluar maupun yang di dalam tubuh. Seluruh anggota pasukan ini diciptakan dan bernaluri untuk menaati hati. Jika hati menyuruh kaki untuk bergerak, maka bergeraklah ia. Jika hati menyurh lisan berbicara maka berbicaralah ia. Demikian pula dengan seluruh anggota tubuh lainnya.

Pasukan hati yang tidak nampak oleh mata kepala atau pasukan batin, diantaranya nafsu dan akal. Pasukan nafsu ( amarah dan syahwat ) terkadang amat patuh pada hati secara sempurna. Hal itu amatlah membantu hati dalam menjalankan misinya di dunia. Misalnya, untuk memelihara tubuh, diperlukan syahwat ( keinginan ) untuk makan dan minum. Untuk menolak hal-hal yang dapat merusak tubuh, diperlukan amarah yang dapat menolak dan mencegah hal-hal yang merusak.

Terkadang pula, pasukan nafsu itu membangkang dan tidak menerima petunjuk-petunjuk hati, sehingga menggangu hati dalam menjalankan misinya dari Tuhan. Maka hati memiliki pasukan akal yang dapat menangkap segala hakikat ilmu. Dengan ilmu dari pasukan akal, hati memiliki kemampuan untuk bisa menguasai dan mengendalikan pasukan nafsu.

Di luar semua pasukan yang ada di dalam hati itu, ada pula pasukan syetan. Pasukan syetan ini selalu menemui pasukan nafsu untuk membujuk rayunya agar membangkang dan menguasai kerajaan hati. Karena hanya dengan cara begitu nafsu bisa memenuhi segala keinginannya.

Jika hal itu sampai terjadi, maka nafsu menguasai dan memperbudak hati. Seperti budak yang menguasai tuan atau alat yang menguasai tukang. Hal ini akan menyebabkan kebodohan, jika nafsu menguasai kerajaan hati maka secra otomtis pasukan akal pun dikuasainya. Sehingga akal hanya disibukan untuk memikirkan segala cara demi memenuhi segala keinginan nafsu yang tanpa akhir, kecuali oleh kematian.

Inilah peperangan yang harus dimenangkan oleh hati dan pasukan akal, untuk membedakan dirinya dengan binatang. Karena sifat binatanglah yang biasa mengumbar nafsu. Jika tidak maka misi yang diemban oleh hati terancam gagal. Untuk itu, hati dibekali juga dengan Al-Qur’an agar hati menyadari bahwa dirinya memiliki kemampuan menjalankan misi melakukan perjalanan di dunia. Misi ini tentang kebahagiaan dan kesengsaraan, misi ini juga tentang pantas tidaknya ia menemui Sang Penciptanya.


Catatan : dalam kehidupan sehari-hari hati rohani biasa disebut jiwa.


Diringkas dengan sangat singkat dari buku “Rahasia Keajaiban Hati” yang merupakan terjemahan dari Kitab “Ihya Ulumiddin” jilid III karya Imam Ghzali.


Mutiara Kata

Apabila kamu tidak dapat memberikan kebaikan kepada orang lain dengan kekayaanmu,
Berilah mereka kebaikan dengan wajahmu yang berseri-seri, disertai akhlak yang baik.
(Nabi Muhammad SAW)

Baca selengkapnya...