Begitulah sifat dari urat syaraf ; menerima perubahan. Setiap kita mengulangi pikiran atau perbuatan sangat berpengaruh pada urat syaraf. Semakin sering kita mengulangi suatu pikiran atau perbuatan maka semakin kuatlah perubahan pada urat syaraf dan semakin mudah pula dalam melakukan perbuatan itu. Misalnya orang yang biasa bangun pukul 04.00 pagi, tanpa perlu weker ia bisa bangun pada waktu itu, tidak ada kesulitan baginya.
Dan terbentuklah apa yang disebut ‘kebiasaan’. Dan yang sering tidak kita sadari, kebiasaan yang kita lakukan sangat berpengaruh pada keberhasilan hidup kita.Karena dibalik kebiasaan ada kekuatan yang membuat kita lebih mudah dan efisien dalam melakukan pekerjaan/ perbuatan tertentu.
Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahagia dan sengsaranya seseorang disebabkan oleh kebiasaannya. Jujur atau berkhianat karena kebiasaan, rajin atau malas karena kebiasaan, kuat atau lemah karena kebiasaan. Dan tidak sedikit orang yang terkena akibat dari kebiasaan yang membahayakan, ingin merubahnya atau menghindarinya. Pecandu narkoba misalnya.
Seperti yang kita ketahui bahwa kebiasaan terbentuk dari pikiran dan perbuatan yang berulang-ulang, terutama yang kita inginkan. Pikiran selalu lebih dulu daripada perbuatan. Dengan kata lain pikiran adalah dasar dari kebiasaan. Bila seseorang menghendaki suatu kebiasaan atau lenghindarinya ia harus memperhatikan pikirannya. Terkadang pikiran itu pertama-tama menolak, akan tetapi bila terus menerus datang kepada otak, akhirnya menerima dan kemudian melakukan sebuah perbuatan. Karena itulah maka kita sehaursnya lebih selektif memilih apa yang kita masukan ke dalam pikiran agar tidak terbentuk adat kebiasaan yang tidak dikehendaki.
Namun apabila sudah terlanjur memiliki kebiasaan yang ingin dirubah, seseorang hendaknya mulai membiasakan melakukan kebalikan dari kebiasaan tersebut. Para ahli mengatakan bahwa sebaik-baiknya jalan untuk menghindari/merubah kebiasaan buruk adalah meninggalkannya sekaligus, sehingga ia terasa sakit dan menderita kesusahan dalam batas waktu tertentu, kemudian hilanglah kesusahan itu dan ia terbebas dari perhambaan dan perbudakan oleh kebiasaan buruknya.
Mutiara Kata
Bahwasaanya sabar itu adalah pada desakan yang pertama
( Nabi Muhammad SAW )
Bahwasaanya sabar itu adalah pada desakan yang pertama
( Nabi Muhammad SAW )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar